CIVIL 3D UNTUK PEKERJAAN SURVEY PEMETAAN [04]
CIVIL 3D UNTUK PEKERJAAN SURVEY PEMETAAN [04] - Hallo sahabat Manfaat Jasa Pemetaan untuk Berbagai Sektor di Indonesia., Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul CIVIL 3D UNTUK PEKERJAAN SURVEY PEMETAAN [04], kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel CIVIL 3D UNTUK PEKERJAAN SURVEY PEMETAAN, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.Judul : CIVIL 3D UNTUK PEKERJAAN SURVEY PEMETAAN [04]
link : CIVIL 3D UNTUK PEKERJAAN SURVEY PEMETAAN [04]
https://jasasurveyindonesia.blogspot.com/
Dalam Pekerjaan konstruksi, yang kita depankan adalah ketersediaan lahan, ketersediaan lahan membutuhkan informasi mengenai data awal atau preliminary.
Sebelum melangkah pembahasan Mengenai Tutorial Teknis Civil 3d Untuk Pekerjaan Survey dan pemetaan, kita akan bahas mengenai latar belakang permasalahan, dasar inilah yang akan membawa pemahaman terhadap software yang akan kita gunakan.
Data awal ini sebagai bahan perencanaan untuk di lakukan desain konstruksi, desain konstruksi memiliki kriteria tertentu dalam pelaksanaan pembangunan, diantaranya ketersediaan data yang valid dan memiliki akurasi.
Akurasi tersebut didapat setelah Memasuki tahap survey, survey ini disebut sebagai Topografi, survey topografi memiliki tahapan pekerjaan;
- Pengukuran Poligon / Traverse Survey.
- Pengukuran Batas
- dimensi dan tata letak informasi seperti tiang listrik, jalan eksisting, saluran dll.
- Proses data Menggunakan Civil 3D
- Laporan Akhir.
Pengukuran poligon memiliki beberapa Cara, Seperti poligon terbuka dan tertutup, Keduanya dipakai tergantung dari luas wilayah bentuk lahan dan lain-lain, pemilihan poligon sangat berpengaruh tinggi, karena merupakan Kekuatan dari data pengukuran.
data pengukuran sangat bergantung terhadap perhitungan poligon, karena andaikata akurasi poligon tidak masuk toleransi, maka bawaan data lainnya jelas tidak akurat, maka dari itu. kita akan bahas secara terperinci sampai dengan proses menggunakan data Civil 3D.
Civil 3D adalah pengembangan dari software sebelumnya yang bernama Land Desktop Development / LDD, perangkat lunak ini sangat membantu bagi surveyor untuk proses data survey, desain jalan, implementasi desain konstruksi.
Pemiliki dari software ini adalah AUTODESK, Autodesk banyak mengembangkan software-software yang berbasis land. atau pertanahan. tidak samapai di situ Autodesk juga memiliki perangkat lunak untuk pekerjaan Arsitektur, BIM, Modelling dan lain sebagainya.
![]() |
Latihan Autodesk Civil 3D di 2020 |
Poligon Terbuka Yang terikat Sempurna Metode Bowdith;
Poligon terbuka dapat di definisikan cara atau teknis untuk melakukan pengukuran yang menghasilkan perhitungan yang disebut akurasi, berikut ini adalah contoh dari pengukuran poligon terbuka.
![]() |
Poligon Terbuka |
1. P, A, B, Q: Titik Tetap yang di ketahui Koordinatnya2. aAP, aBQ: Azimut Awal dan Azimut Akhir3. s0, s1, …: Sudut Poligon4. jA1, j12, …: Sisi Poligon5. aA1, a12,...: Sisi Azimut dari PoligonSudut ukuran digunakan untuk menemukan arah arah atau Azimuth dari sisi poligon, maka koordinat jarak poligon akan dihitung untuk setiap titik poligon. Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa:
αB1 = αBA + β0
α12 = αB1 + β1 -180º= αBA + β0 + β1 -180ºα23 = α12 + β2 -180º = αBA + β1 + β2 -360ºα34 = α23 + β3 -180º = αBA + β1 + β2 + β3 -540ºαCD = α34 + β4 -180º = αBA + β1 + β2 + β3 + β4 -720ºatau dapat ditulis:Σβ = (αCD - αBA) + 4 . 180ºSecara umum dapat ditulis:Σβ = (α end-α initial) + n. 180ºDi mana n adalah jumlah sudut yang diukur Sudut arah awal dan akhir dihitung dari koordinat titik awal dan akhir yaitu A, B, C, D dengan rumus:
αBA = arc tg , danαCD = arc tg
Jumlah sudut yang diukur harus sama dengan perbedaan antara sudut arah akhir dan awal ditambah kelipatan 180º atau Σβ = (final α-initial α) + n.180º, pada kenyataannya pengukuran sudut harus keliru sehingga Σβ = (akhir α-awal α) + n. 180º ± fα, di mana nilai fα (angle closure error) akan dikoreksi ke setiap sudut dengan koreksi untuk setiap sudut = fα / n di mana n adalah jumlah titik poligon.
Untuk mendapatkan persyaratan sisi poligon yang harus dipenuhi, proyeksikan sisi-sisi poligon pada sumbu X dan sumbu Y, sehingga diperoleh:
Σ d sin α = (X akhir - X awal) ± fx; fx = kesalahan penutupan absis
Σ d cos α = (Y akhir - Y awal) ± fy; fy = tata cara penutupan kesalahan
Poligon Metode Bowdith untuk poligon terbuka yang tidak terikat sempurna dapat digunakan sebagai Titik Kontrol (CP) dengan catatan bahwa hanya 2 (dua) titik dalam Poligon (titik 1 dan 2) yang diperbolehkan untuk melakukan Pengukuran situasi.
Poligon Terbuka Yang terikat Sempurna Metode Bowdith;
Poligon tertutup atau kring adalah poligon yang titik awal dan titik akhirnya bertemu pada satu titik yang sama. Pada poligon tertutup, koreksi sudut dan koreksi koordinat tetap dapat dilakukan walaupun tanpa titik ikat.
![]() |
contoh gambar 1. poligon Tertutup |
1, 2, 3, ..., n : titik kontrol poligon
D12, D23,..., Dn1 : jarak pengukuran sisi poligon
S1, S2, S3, ..., Sn : sudut
Syarat geometris dari poligon terturup sebagai berikut.
1. Σβ + f(s) = (n-2) x 180°
2. Σβ + f(s) = (n+2) x 180°
3. Σd Sin α + f(x) = 0
4. Σd Cos α + f(y) = 0
Keterangan:
Σβ : jumlah sudut
Σd Sin α : jumlah ∆x
Σd Cos α : jumlah ∆y
f(s) : kesalahan sudut
f(x) : kesalahan koordinat X
f(y) : kesalahan koordinat Y
1. Koordinat sementara semua titik poligon, persamaan yang digunakan:
Xn = Xn-1 + d Sin αn-1.n
Yn = Yn-1 + d Cos αn-1.n
Keterangan:
Xn, Yn : koordinat titik n
Xn-1, Yn-1 : koordinat titil n-1
2. Koordinat terkoreksi dari semua titik poligon dihitung dengan persamaan:
Xn = Xn-1.n + dn Sin αn-1.n + (dn / Σd) x f(x)
Yn = Yn-1.n + d Cos αn-1.n + (dn / Σd) x f(y)
Keterangan:
n : nomor titik
Xn, Yn : koordinat terkoreksi titik n
Xn-1.n, Yn-1.n : koordinat titik ke n-1
dn : jarak sisi titik n-1 ke n
αn-1.n : azimuth sisi n-1 ke n
3. Ketelitian poligon dinyatakan dengan persamaan:
Kesalahan jarak
f(d) = [f(x)2 + f(y)2]1/2
K = Σd / f(d)
Keterangan:
f(d) : kesalahan jarak
f(x) :kesalahan linier absis
f(y) : kesalahan linier ordinat
Σd : jumlah jarak
K : ketelitian linier
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penyelesaian poligon:
1. Besar sudut tiap titik hasil setelah koreksi
S’ = S + [f(s) / n]
dimana: S’ : sudut terkoreksi
S : sudut ukuran
2. Azimuth semua sisi poligon dihitung berdasarkan azimuth awal dan semua sudut titik hasil koreksi (S’):
a) Jika urutan hitungan azimuth sisi poligon searah jarum jam, rumus yang digunakan:
αn.n+1 = (αn-1.n +180°) – S’
αn.n+1 = (αn-1.n + S’) – 180°
b) Jika urutan hitungan azimuth sisi oligon berlawanan arah jarum jam, rumus yang digunakan:
αn.n+1 = (αn-1.n + S’) – 180°
αn.n+1 = (αn-1.n +180°) – S’
dimana: n : nomor titik
αn.n+1 : azimuth sisi n ke n+1
αn-1.n : azimuth sisi n-1 ke n
Selain ke-2 Poligon Tersebut, ada yang dinamakan poligon cabang dan poligon kombinasi, itu akan kami bahas pada tahap selanjutnya, kenapa harus bahas poligon?
poligon merupakan dasar dari perhitungan di Civil 3D nantinya, alangkah tidak etisnya pembahasan mulai dari angka 4, sedangakan hitungan mulai dari angka 1 atau nol.
Kita Mulai pembahasan mengenai Latihan Software: Civil 3D disini
Tidak Ada Komentar